Lihat Bisnis ABgroup yang lain :

Tampilkan postingan dengan label Motivator. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Motivator. Tampilkan semua postingan

RENUNGAN TENTANG PASANGAN KITA

Alkisah seorang raja yang kaya raya dan sangat baik, ia mempunyai banyak sekali emas dan kuningan, karena terlalu banyak sehingga antara emas dan kuningan tercampur menjadi satu. Suatu hari raja yang baik hati ini memberikan hadiah emas kepada seluruh rakyatnya, dia membuka gudangnya lalu mempersilakan rakyatnya mengambil kepingan emas terserah mereka.

Karena antara emas dan kuningan tercampur menjadi satu sehingga sulit sekali di bedakan, mana yang emas dan mana yang kuningan, lalu mana yang emasnya 24 karat dan mana yang emasnya hanya 1 karat, namun ada peraturan dari sang raja, yaitu apabila mereka sudah memilih dan mengambil satu dari emas itu, mereka tidak boleh mengembalikannya lagi.
Tetapi raja menjanjikan bagi mereka yang mendapat emas hanya 1 karat atau mereka yang mendapatkan kuningan, mereka dapat bekerja dikebun raja dan merawat pemberian raja itu dengan baik, maka raja akan menambah dan memberikan kadar karat itu sedikit demi sedikit.
Mendengar itu bersukacitalah rakyatnya, sambil mengelu-elukan rajanya. Mereka datang dari penjuru tempat, dan satu persatu dari mereka dengan berhati-hati mengamat-amati benda-benda itu, waktu yang diberikan kepada mereka semua ialah satu setengah hari, dengan perhitungan setengah hari untuk memilih, setengah hari untuk merenungkan, dan setengah hari lagi untuk memutuskan.

Para prajurit selalu siaga menjaga keamanan pemilihan emas tersebut, karena tidak jarang terjadi perebutan emas yang sama diantara mereka. Selama proses pemilihan berlangsung, seorang prajurit mencoba bertanya kepada salah seorang rakyatnya, "apa yang kau amat-amati, sehingga satu setengah hari kau habiskan waktumu disini?", jawab orang itu "tentu saja aku harus berhati-hati, aku harus mendapatkan emas 24 karat itu",
lalu tanya prajurit itu lagi "seandainya emas 24 karat itu tidak pernah ada, atau hanya ada satu diantara setumpuk emas ini, apakah engkau masih saja mencarinya?, sedangkan waktumu sangat terbatas", jawab orang itu lagi "tentu saja tidak, aku akan mengambil emas terakhir yang ada ditanganku begitu waktuku habis".

Lalu prajurit itu berkeliling dan ia menjumpai seorang yang tampan,melihat perangainya ia adalah seorang kaya, bertanyalah prajurit itu kepadanya "hai orang kaya apa yang kau cari disini, bukankah engkau sudah lebih dari cukup?" ,jawab orang kaya itu "bagiku hidup adalah uang, kalau aku bisa mengambil emas ini, tentu saja itu berarti menambah keuntunganku".
Kemudian prajurit itu kembali mengawasi satu persatu dari mereka, maka tampak olehnya seseorang, yang sejak satu hari ia selalu menggenggam kepingan emasnya, lalu dihampirinya orang itu "mengapa engkau diam disini?, tidakkah engkau memilih emas-emas itu? atau tekadmu sudah bulat untuk mengambil emas itu?", mendengar perkataan prajurit itu, orang ini hanya diam saja, maka prajurit itu bertanya lagi "atau engkau yakin bahwa itulah emas 24 karat, sehingga engkau tidak lagi berusaha mencari yang lain?", orang itu masih terdiam, prajurit itu semakin penasaran, lalu ia lebih mendekat lagi
"tidakkah engkau mendengar pertanyaanku?", sambil menatap prajurit, orang itu menjawab "tuan saya ini orang miskin, saya tidak pernah tahu mana yang emas dan mana yang kuningan, tetapi hati saya memilih emas ini, sayapun tidak tahu, berapa kadar emas ini, atau jika ternyata emas ini hanya kuninganpun saya juga tidak tahu". "lalu mengapa engkau tidak mencoba bertanya kepada mereka, atau kepadaku kalau engkau tidak tahu" tanya prajutit itu lagi.

"Tuan emas dan kuningan ini milik raja, jadi menurut saya hanya raja yang tahu, mana yang emas dan mana yang kuningan, mana yang 1 karat dan mana yang 24 karat. Tapi satu hal yang saya percaya janji raja untuk mengubah kuningan menjadi emas itu yang lebih penting" jawabnya lugu. Prajurit ini semakin penasaran "mengapa bisa begitu?", "bagi saya berapapun kadar karat emas ini cukup buat saya, karena kalau saya bekerja, saya membutuhkan waktu bertahun-tahun menabung untuk membeli emas tuan" prajurit tampak tercengang mendengar jawaban dari orang ini, lalu ia melanjutkan perkataannya "lagi pula tuan, peraturannya saya tidak boleh menukar emas yang sudah Saya ambil", "tidakkah engkau mengambil emas-emas yang lain dan menukarkannya sekarang, selagi masih ada waktu?" tanya prajurit lagi, "saya sudah menggunakan waktu itu, kini waktu setengah hari terakhir saya, inilah saatnya saya mengambil keputusan, jika saya gantikan emas ini engan yang lain, belum tentu saya mendapat yang lebih baik dari punya saya ini, saya memutuskan untuk mengabdi pada raja dan merawat milik saya ini,untuk menjadikannya emas yang murni", tak lama lagi lonceng istana berbunyi,tanda berakhir sudah kegiatan mereka.

Lalu raja keluar dan berdiri ditempat yang tinggi sambil berkata "wahai rakyatku yang kukasihi, semua emas yang kau genggam itu adalah hadiah yang telah kuberikan, sesuai dengan perjanjian, tidak seorangpun diperbolehkan menukar ataupun menyia-nyiakan hadiah itu, jika didapati hal diatas maka orang itu akan mendapat hukuman karena ia tidak menghargai raja" kata-kata aja itu disambut hangat oleh rakyatnya.
Lalu sekali lagi dihadapan rakyatnya raja ingin memberitahu tentang satu hal "dan ketahuilah, bahwa sebenarnya tidak ada emas 24 karat itu, hal ini dimaksudkan bahwa kalian semua harus mengabdi kepada kerajaan, dan hanya akulah yang dapat menambah jumlah karat itu, karena akulah yang memilikinya.
Selama satu setengah hari, setengah hari yang kedua yaitu saat kuberikan waktu kepada kalian semua untuk merenungkan pilihan, kalian kutunggu untuk datang kepadaku menanyakan perihal emas itu, tetapi sayang sekali hanya satu orang yang datang kepadaku untuk menanyakannya". Demikianlah raja yang baik hati dan bijaksana itu mengajar rakyatnya,dan selama bertahun-tahun ia dengan sabar menambah karat satu persatu dari emas rakyatnya.

Dikutip dari : Kumpulan Sharing dan Cerpen
Judul Asli: When We Have to Choice
Berharap melalui alkisah diatas kita dapat merefleksi diri dalam mencari pasangan hidup :
~Bagi yang sedang mencari pasangan alias cari pacar(setengah hari untuk memilih) Memilih memang boleh tapi manusia tidak ada yang sempurna, jangan lupa emas-emas itu milik sang raja, jadi hanya dia yang tahu menahu masalah itu, artinya setiap manusia milik Tuhan jadi berdoalah untuk berkomunikasi denganNya tentang pasangan Anda.
~Bagi yang telah memperoleh pasangan tapi belum menikah (setengah hari untuk merenungkan) Mungkin pertama kali Anda mengenal, si dia nampak emas 24 karat,ternyata setelah bertahun-tahun kenal, si dia hanya berkadar 10 karat. Diluar, memang kita dihadapkan dengan banyak pilihan, sama dengan rakyat yangm memilih emas tadi, akan tetapi pada saat kita sudah mendapatkannya, belum tentu waktu kita melepaskannya kita mendapat yang lebih baik. Jadi jika dalam tahap ini Anda merasa telah mendapatkan dia, hal yang terbaik dilakukan ialah menilai secara objektiv siapa dia (karena itu keterbukaan dan komunikasi sangat penting dalam menjalin hubungan), dan menyelaraskan hati Anda bersamanya, begitu Anda tahu tentang hal terjelek dalam dirinya sebelum Anda menikah itu lebih baik, dengan demikian Anda tidak merasa shock setelah menikah, tinggal bagaimana Anda menerimanya, Anda mampu menerimanya atau tidak, Anda mengusahakan perubahannya atau tidak,"cinta selalu berjuang", dan jangan anggap tidak pernah ada masalah dalam jalan cinta Anda, justru jika dalam tahap ini Anda tidak pernah mengalami masalah dengan pasangan Anda (tidak pernah bertengkar mungkin). Anda malah harus berhati- hati, karena ini adalah hubungan yang tidak sehat, berarti banyak kepura-puraan yang ditampilkan dalam hubungan Anda yang terpenting adalah niat baik diantara pasangan, sehingga dengan komitmen dan cinta, segala sesuatu selalu ada jalan keluarnya. Meskipun dalam tahap ini Anda masih punya waktu setengah hari lagi untuk memutuskan, artinya anda masih dapat berganti pilihan, akan tetapi pertimbangkan dengan baik hal ini.
~Bagi yang telah menikah (setengah hari untuk memutuskan) Dalam tahap ini, siapapun dia berarti anda telah mengambil keputusan untuk memilihnya, jangan berfikir untuk mengambil keuntungan dari pasangan Anda, jika ini terjadi berarti Anda egois, sama halnya dengan orang kaya diatas, dan dengan demikian Anda tidak pernah puas dengan diri pasangan Anda,maka tidak heran banyak terjadi perselingkuhan. Anda tidak boleh merasa menyesal dengan pilihan Anda sendiri,jangan kuatir raja selalu memperhatikan rakyatnya, dan menambah kadar karat pada emasnya.

Jadi percayalah kalau Tuhan pasti akan memperhatikan Anda, dan Dia yang paling berkuasa mengubah setiap orang. Perceraian bukanlah solusi, sampai kapan kita harus menikah lalu bercerai, menikah lagi dan bercerai lagi ???, ingatlah si dia adalah hadiah, siapapun dia terimalah dia karena sekali lagi itulah pilihan Anda, ingat ini adalah setengah hari terakhir yaitu waktu untuk memutuskan, setelah itu Anda tidak boleh menukar atau meyia-nyiakan emas Anda, jadi peliharalah pasangan Anda sebagaimana hadiah terindah yang telah Tuhan berikan. Dan apapun yang terjadi dengan pasangan Anda komunikasikanlah dengan Tuhan, karena Dia yang memiliki hati setiap manusia ........
ABgroup Corporate



AddThis Social Bookmark Button

Manusia Di Antara Dua Tangisan

Sumber : haris.adiwijaya

Detik waktu bersama kelahiran seorang bayi dihiasi tangisan. Nyaring berkumandang menghiasi telinga si IBU. Merakah tersenyum hatinya gembira penawar sakit dan lesu serta berjuang dengan Maut. Lalu mulailah sebuah kehidupan yang baru didunia dengan sebuat resiko pahit dan kejamnya kehidupan ini, bercucurkan darah dan tetes air mata.
Air mata adakalanya penyubur hati, penawar duka. Adakalanya buih kekecewaan yang menghimpit perasaan dan kehidupan ini. Air mata seorang manusia hanyalah umpama air kotor diperlimpahan. Namun setetes air mata kerana takut kepada ALLAH persis permata indahnya gemerlapan terpancar dari segala arah dan penjuru. Penghuni Syurga ialah mereka yang banyak mencucurkan air mata Demi ALLAH dan Rasulnya bukan semata karena harta dan kedudukan.
Pencinta dunia menangis karena dunia yang hilang. Perindu akhirat menangis karena dunia yang datang. Alangkah sempitnya kuburku, keluh seorang batil, Alangkah sedikitnya hartaku, kesal si hartawan (pemuja dunia).

Dari mata yang mengintai setiap kemewahan yang mulus penuh rakus, mengalirlah air kecewa kegagalan. Dari mata yang redup merenung Hari Akhirat yang dirasakan dekat, mengalirkan air mata insaf mengharap kemenangan, serta rindu akan RasulNya.
“Penghuni Syurga itulah orang-orang yang menang.” (al-Hasr: 20)
Tangis adalah basahan hidup,justru: Hidup dimulakan dengan tangis, Dicela oleh tangis dan diakhiri dengan tangis. Manusia sentiasa dalam dua tangisan.
Sabda Rasulullah s.a.w. “Ada dua titisan yang ALLAH cintai, pertama titisan darah para Syuhada dan titisan air mata yang jatuh kerana takutkan ALLAH.”
Nabi Muhammad bersabda lagi : “Tangisan seorang pendosa lebih ALLAH cintai daripada tasbih para wali.”

Oleh itu berhati-hatilah dalam tangisan,kerana ada tangisan yang akan mengakibatkan diri menangis lebih lama dan ada tangisan yang membawa bahagia untuk selama-lamanya. Seorang pendosa yang menangis kerana dosa adalah lebih baik daripada Abid yang berangan-angan tentang Syurga mana kelak ia akan bertakhta.
Nabi bersabda : “Kejahatan yang diiringi oleh rasa sedih, lebih ALLAH sukai dari satu kebaikan yang menimbulkan rasa takbur.”
Ketawa yang berlebihan tanda lalai dan kejahilan. Ketawa seorang ulamak dunia hilang ilmu, hilang wibawanya. Ketawa seorang jahil, semakin keras hati dan perasaannya.
Nabi Muhammad bersabda : “Jika kamu tahu apa yang aku tahu nescaya kamu banyak menangis dan sedikit ketawa.”

Seorang Hukama pernah bersyair : “Aku heran dan terperanjat, melihat orang ketawa karena perkara-perkara yang akan menyusahkan, lebih banyak daripada perkara yang menyenangkan. ”
Salafussoleh menangis walaupun banyak beramal,takut- takut tidak diterima ibadatnya, kita ketawa walaupun sadar diri kosong daripada amalan.
Lupakah kita Nabi pernah bersabda : “Siapa yang berbuat dosa dalam ketawa, akan dicampakkan ke neraka dalam keadaan menangis.”
Kita gembira jika apa yang kita idamkan tercapai. Kita menangis kalau yang kita cita-citakan terabai. Nikmat disambut ria, kedukaan menjemput duka.
Namun,Allah s.a.w. telah berfirman : ” Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, pada hal ianya amat buruk bagimu. ALLAH mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui.” (AL-BAQARAH : 216)
Bukankah Nabi pernah bersabda: “Neraka dipagari nikmat, syurga dipagari bala.”
Menangislah wahai diri, agar senyumanmu banyak di kemudian hari. Kerana engkau belum tahu, nasibmu dihizab kanan atau hizab kiri. Di sana, lembaran sejarahmu dibuka satu persatu, menyemarakkan rasa malu berabad-abad lamanya bergantung kepada syafaat Rasulullah yang dikasihi Tuhan.

Kenangilah, sungai-sungai yang mengalir itu banjiran air mata Nabi Adam yang menangis bertaubat, maka suburlah dan sejahteralah bumi kerana terangkatnya taubat.
Menangislah seperti Saidina Umar yang selalu memukul dirinya dengan berkata: “Kalau semua masuk ke dalam syurga kecuali seorang, aku takut akulah orang itu.”
Menangislah sebagaimana Ummu Sulaim apabila ditanya : “Kenapa engkau menangis?”
“Aku tidak mempunyai anak lagi untuk saya kirimkan ke medan Perang,” jawabnya.
Menangislah sebagaimana Ghazwan yang tidak sengaja terpandang wanita rupawan. Diharamkan matanya dari memandang ke langit seumur hidup,lalu berkata : “Sesungguhnya engkau mencari kesusahan dengan pandangan itu.”
Ibnu Masud r.a.berkata : “Seorang yang mengerti Al-Quran dikenali waktu malam ketika orang lain tidur,dan waktu siangnya ketika orang lain tidak berpuasa, sedihnya ketika orang lain sedang gembira dan tangisnya di waktu orang lain tertawa. Diamnya di waktu orang lain berbicara, khusuknya di waktu orang lain berbangga, seharusnya orang yang mengerti Al Quran itu tenang,lunak dan tidak boleh menjadi seorang yang keras, kejam, lalai, bersuara keras dan marah.

Tanyailah orang-orang soleh mengapa dia tidak berhibur : “Bagaimana hendak bergembira sedangkan mati itu di belakang kami, kubur di hadapan kami, kiamat itu janjian kami, neraka itu memburu kami dan perhentian kami ialah ALLAH.”
Menangislah di sini, sebelum menangis di sana!!!…
ABgroup Corporate


AddThis Social Bookmark Button

TUHAN ADA & SELALU TAHU

Jika kau merasa lelah dan tak berdaya dari usaha yang sepertinya sia-sia...
Tuhan tahu betapa keras engkau sudah berusaha.
Ketika kau sudah menangis sekian lama dan hatimu masih terasa pedih...
Tuhan sudah menghitung airmatamu.

Jika kau pikir bahwa hidupmu sedang menunggu sesuatu dan waktu serasa berlalu begitu saja...
Tuhan sedang menunggu bersama denganmu.

Ketika kau merasa sendirian dan teman-temanmu terlalu sibuk untuk menelepon.
Tuhan selalu berada disampingmu.

Ketika kau pikir bahwa kau sudah mencoba segalanya dan tidak tahu hendak berbuat apa lagi... Tuhan punya jawabannya.

Ketika segala sesuatu menjadi tidak masuk akal dan kau merasa tertekan...
Tuhan dapat menenangkanmu.

Jika tiba-tiba kau dapat melihat jejak-jejak harapan...
Tuhan sedang berbisik kepadamu.

Ketika segala sesuatu berjalan lancar dan kau merasa ingin mengucap syukur..
Tuhan telah bersamamu.
Ketika sesuatu yang indah terjadi dan kau dipenuhi ketakjuban...
Tuhan telah tersenyum padamu.

Ketika kau memiliki tujuan untuk dipenuhi dan mimpi untuk digenapi...
Tuhan sudah membuka matamu dan memanggilmu dengan namamu.
Ingat bahwa dimanapun kau atau kemanapun kau menghadap... TUHAN TAHU


ABgroup Corporate

AddThis Social Bookmark Button

Lima Pantangan Untuk Meraih Kesuksesan

Alhamdulillaahirabbil'aalamiin, Allahuma shalli 'ala Muhammad wa'ala aalihi washahbihii ajmai'iin. Saudaraku yang baik, setiap orang tentunya menginginkan kesuksesan dan sebuah kesuksesan tidak mungkin lahir tanpa diiringi suatu proses atau tahapan-tahapan sebelumnya. Orang yang sukses adalah orang yang paling berhasil membaca,

menggali dan memompa potensi dirinya sehingga ia bisa bisa berkarya yang terbaik di jalan Allah, bermanfaat bagi dirinya, bermanfaat bagi orang lain, maslahat bagi dunianya, membawa arti bagi akheratnya nanti dan itulah kesuksesan.
Oleh karena itu, ada lima pantangan yang harus kita lakukan jika kitaingin meraih kesuksesan.
Langkah-langkah itu adalah :
1. Pantang sia-sia
2. Pantang mengeluh
3. Pantang menjadi beban
4. Pantang busuk hati
5. Pantang berbuat dzolim
Kenapa kita harus melakukan kelima pantangan ini ? Karena dengan pantang sia-sia maka Insya Alloh setiap detik akan sarat dengan makna, dengan pantang mengeluh Insya Alloh akan membuat kita teguh dalam menghadapihidup ini , dengan pantang menjadi beban Insya Alloh akan membuat kita menjadi terhormat,dengan pantang busuk hati Insya Alloh semua amal kita akanterasa indah karena tidak ada kedengkian di hati kita ketika melihat orang lain diberikan nikmat , tidak ada ada kesombongan di hati kita karena tidak ada keberanian untuk merendahkan orang lain ketika kita diberi karunia ,dan tidak ada rasa minder dengan nikmat yang sedikit , karena banyak sekalihal yang bisa kita syukuri.
Lalu yang terakhir, dengan pantang berbuat dzalim Insya Alloh tidak akan ada yang teraniaya karena kita sedang berusahauntuk berlaku adil Saudaraku, orang yang tidak busuk hati akan terpancar pada raut mukanyadan akan terpancar pada cara berpikir dan bertutur kata. Itulah orang yangakan sukses dunia dan akhirat buah dari hati yang selalu jernih, yang akan mengantarkan perbuatannya menjadi amal yang disukai oleh sesama manusiadan diterima oleh Alloh SWT.
ABgroup Corporate


AddThis Social Bookmark Button



Menyelami Nilai Persahabatan

Salah satu hal yang paling saya syukuri dalam hidup ini adalah memiliki begitu banyak sahabat. Mungkin terkesan amat klise namun ijinkanlah saya berbagai cerita tentang pengaruh para sahabat saya. Mereka tidak hanya membuat saya makin baik dari hari ke hari tetapi senantiasa menyemangati saya ketika saya sedang patah semangat.


Tak terbayangkan apa jadinya hidup ini tanpa mereka. Saat-saat senang, bisa kami nikmati bersama sehingga kegembiraan itu berlipat ganda nilainya. Begitu pun saat-saat susah, kami saling berbagi, saling memberi semangat dan saling mendoakan sehingga beban hidup pun berkurang beratnya. Sahabat-sahabat saya sangat mempengaruhi pola pikir saya. Sebagian dari mereka bahkan usianya jauh di atas saya. Itulah yang terkadang membuat sebagian orang terkadang mencap saya terlalu cepat dewasa. Bagi saya, itu sah-sah saja. "Lagipula tak ada salahnya kita lebih cepat dewasa daripada terlambat dewasa," begitu nasihat seorang sahabat saya. Sahabat-sahabat saya membuat saya lebih bergairah dalam mengarungi hidup ini. Jelas sekali bagi saya kalau kesuksesan hidup sangat tergantung pada bantuan dan dukungan orang lain, terutama mereka yang paling dekat dengan kita (baca: sahabat).

Itulah sebabnya pakar hubungan antar manusia, Les Giblin pernah mengatakan 90 persen kegagagalan dalam kehidupan seseorang adalah karena gagal dalam membina hubungan baik dengan orang lain. Sebuah penelitian bahkan mengatakan kalau kesuksesan seorang salesman 85 persen ditentukan oleh kemampuan berhubungan baik dengan orang lain ( people knowledge) dan hanya 15 persen ditentukan oleh pengetahuan tentang produk ( product knowledge). Meski pun hampir semua dari kita menyadari bahwa kita perlu orang lain toh tetap saja terkadang kita bertingkah sebaliknya. Tampaknya benar bahwa setiap manusia cenderung egois, lebih tertarik kepada dirinya sendiri dibandingkan orang lain. Setiap orang ingin merasa dirinya penting, berharga dan punya nilai. Inilah yang membuat kita terkadang susah membina sebuah persahabatan. Tidak berlebihan kiranya kalau mentor saya, Pak Andrie Wongso pernah berpesan, "Salah satu hal yang paling sulit dilakukan adalah merendah di hadapan orang lain."

Ya, kerendahan hati seolah menjadi "barang langka". Ada sebuah pepatah bijak yang kiranya bisa menjadi acuan bagaimana kita bisa membina hubungan baik dengan orang lain: Aku pergi keluar mencari sahabat, tak kutemukan satu pun. Aku pergi keluar untuk menjadi sahabat, kutemukan sahabat di mana-mana. Ya, cara mencari sahabat adalah dengan menjadi sahabat terlebih dahulu bagi orang lain. Belajarlah menghargai orang lain dan memahami sudut pandangnya. Buatlah orang lain merasa nyaman ketika berada dekat kita. Salah satu cara yang paling efektif adalah dengan belajar mendengarkan. Mendengarkan tidak sama dengan mendengar. Mendengar hanya membutuhkan telinga tetapi mendengarkan membutuhkan telinga, hati dan pikiran. Dale Carnegie bahkan menegaskan, "Anda bisa memiliki lebih banyak teman dalam waktu 2 minggu dengan menjadi pendengar yang baik daripada 2 tahun dengan berusaha membuat orang lain tertarik kepada Anda." Itulah sebabnya Frank Tyger menyatakan kalau persahabatan sejati terdiri dari telinga yang mau mendengarkan, hati yang mau memahami dan tangan yang siap menolong. Terkadang saya berpikir, kalau dalam hidup ini kita mau belajar untuk saling mendengarkan rasanya jumlah konflik bisa kita minimalisir. Hal yang juga penting dalam membangun sebuah persahabatan adalah ketulusan. Berbuat baiklah kepada orang lain semata-mata karena ia adalah manusia. Bukan karena kita mengharapkan sesuatu darinya. Ketulusan memang sulit dibuktikan. Ia biasanya hanya akan terlihat seiring perjalanan waktu. Bahkan kerap terbukti ketika yang bersangkutan telah tiada.

Ketulusan memang lebih mudah diucapkan dan dituliskan daripada dipraktekkan sebab ia berasal dari lubuk hati yang paling dalam, yang hanya memberi dan tak pernah berharap akan mendapatkan balasan. Sesungguhnya, dalam sebuah hubungan hanya ada 2 aktivitas utama: mengambil atau memberi ( take or give). Kalau kita senantiasa memberi -apalagi dengan penuh ketulusan- cepat atau lambat kita akan menerima balasannya meski kita sendiri barangkali tidak pernah mengharapkannya. Itu hukum mutlak yang sulit dibantah! Pemberian yang saya maksudkan di sini tidak hanya berupa materi. Kita bisa memberi waktu, perhatian bahkan senyuman kepada orang lain. Seorang sahabat malah berujar kalau senyuman adalah lengkungan kecil yang bisa meluruskan banyak hal. Senyuman bisa seketika mencairkan hubungan yang beku. Lagipula untuk tersenyum kita hanya memerlukan 14 otot dibandingkan untuk cemberut yang membutuhkan 72 otot. Jika ketulusan masih sulit untuk dipraktekkan, coba hayati nasihat dari seorang Mahaguru Kebenaran, "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka." Kalau kita ingin orang berlaku jujur terhadap kita, hendaklah kita yang mulai berlaku jujur terhadap mereka. Selanjutnya, belajarlah menerima perbedaan yang ada. Jangan memaksakan orang lain menjadi seperti kita. Ingatlah bahwa setiap manusia adalah unik.

Dan, seperti kata Henry Ford, "Sahabat terbaik saya adalah orang yang dapat membuat saya menjadi yang terbaik". Bukan menjadi seperti dirinya! Richard Exley pernah menulis sebuah syair indah mengenai persahabatan. "Sahabat sejati adalah orang yang mendengar dan memahami saat Anda membagikan perasaan Anda yang terdalam. Dia mendukung pada saat Anda berjuang; mengoreksi dengan lembut dan penuh kasih pada saat Anda berbuat salah; serta mengampuni pada saat Anda gagal. Seorang sahabat sejati mendorong Anda bertumbuh menuju potensi maksimal Anda. Dan yang paling mencengangkan, dia merayakan keberhasilan Anda seperti keberhasilannya sendiri," kata Richard. Ya, kehadiran sahabat akan membuat hidup kita makin bernilai. Terkadang, tanpa disadari, kita telah memiliki semacam jaringan persahabatan yang kalau terus-menerus kita bangun jaringan ini akan semakin bertambah luas dan kuat. Bahkan, bukan tidak mungkin ini akan bisa menjadi sebuah jaringan bisnis yang kokoh di kemudian hari. Siapa tahu? ***

Sumber: Menyelami Nilai Persahabatan oleh Paulus Winarto. Paulus Winarto adalah pemegang dua Rekor Indonesia dari MURI (Museum Rekor Indonesia), yakni sebagai pembicara seminar pertama yang berbicara dalam seminar di angkasa dan penulis buku yang pertama kali bukunya diluncurkan di angkasa.


ABgroup Corporate




AddThis Social Bookmark Button


Hidup adalah pilihan

Bayangkan hidup sebagai suatu permainan ketangkasan, dimana kita harus memainkan keseimbangan 5 buah bola yang dilempar ke udara. Bola-bola tersebut bernama
~ Pekerjaan[Usaha]
~ Keluarga
~ Kesehatan
~ Teman
~ Spirit.
Kita harus menjaga agar ke-5 bola ini seimbang di udara. Kita akan segera mengerti bahwa ternyata "Pekerjaan" hanyalah sebuah bola karet. Jika kita menjatuhkannya maka ia akan dapat memantul kembali. Tetapi empat bola lainnya yaitu: Keluarga, Kesehatan, Teman, dan Spirit, terbuat dari gelas. Dan jika kita menjatuhkan salah satunya maka ia akan dapat terluka, tertandai, tergores,rusak atau bahkan hancur berkeping-keping. Dan ingatlah, mereka tidak akan pernah kembali seperti aslinya. Kita harus memahaminya benar dan berusaha keras untuk menyeimbangkannya.
Bagaimana caranya?
1. Jangan rusak nilai kita dengan membandingkannya dengan nilai orang lain. Perbedaan yang ada diciptakan untu membuat masing-masing diri kita special.
2. Jangan menganggap remeh sesuatu yang dekat di hati kita, melekatlah padanya seakan-akan ia adalah bagian yang membuat kita hidup, dimana tanpanya, hidup menjadi kurang berarti.
3. Jangan biarkan hidup kita terpuruk di 'masa lampau atau dalam mimpi masa depan. Satu hari hidup pada suatu waktu berarti hidup untuk seluruh waktu hidupmu.
4. Jangan menyerah ketika masih ada sesuatu yang dapat kita berikan. Tidak ada yang benar- benar kalah sampai kita berhenti berusaha.
5. Janganlah takut mengakui bahwa diri kita tidaklah sempurna. Ketidaksempurnaan inilah yang merupakan sulaman benang rapuh untuk mengikat kita satu sama lain.
6. Jangan takut menghadapi resiko. Anggaplah resiko sebagai kesempatan kita untuk belajar bagaimana menjadi berani.
7. Jangan berusaha untuk mengunci cinta dalam hidupmu dengan berkata "tidak mungkin saya temukan". Cara tercepat untuk mendapatkan cinta adalah dengan memberinya, cara tercepat untuk kehilangan cinta adalah dengan menggenggamnya sekencang mungkin, dan cara terbaik untuk menjaga agar cinta tetap tumbuh adalah dengan memberinya 'sayap'.
8. Jangan lupa bahwa kebutuhan emosi terbesar dari seseorang adalah kebutuhan untuk merasa dihargai.
9. Jangan takut untuk belajar sesuatu. Ilmu pengetahuan adalah harta karun yang selalu dapat kita bawa kemanapun tanpa membebani.
Dan akhirnya... MASA LALU adalah SEJARAH, MASA DEPAN merupakan MISTERI, dan SAAT INI adalah KARUNIA.


AddThis Social Bookmark Button


Tuhan... Jadikanlah harta sebagai budakku

"Besok besar mau jadi apa nak?... Dokter,insinyur,atau pilot nak?" Begitulah pertanyaan yang kerap kali kita dengar saat masih kecil, kita tidak pungkiri orang-orang terdekat kita sering mencekoki kita dengan pertanyaan yang notabene kita digiring kearah kuadran kiri untuk menjadi "Pekerja, Buruh atau Karyawan...." Salah siapa? Orang tuakah atau psychology impact dari pola perbudakan dimasa feodalisme? Wallahu A’lam.

Nurani kita sering tertipu dengan gelar dan pangkat... Yah mungkin karena masyarakat kita masih menjunjung tinggi asas "Ajining sariro ono ing busono, Ajining dhiri ono ing wedhaling lati". Dari kecil saya memang punya keinginan keras untuk meneruskan bakat dari orang tuaku tercinta yaitu Berniaga, Alhamdulillah dari keinginan yang kuat sering mencoba beberapa bidang usaha (jualan kaos, MLM, Dist.Pulsa dll sampai susu kedelai pernah saya coba), walaupun sebagian sudah tidak berjalan lagi alias ditutup dengan Rasa Syukur. Dengan seringnya mencoba dan gagal Alhamdulillah secara mental justru saya merasa yakin suatu saat Full di kuadran kanan dan harta senantiasa menjadi budak kita.... Amin...Itulah mimpiku yang harus saya bangun untuk menjadi kenyataan, karena saya sering terprofokasi dengan kata bijak "Gagal karena mencoba jauh lebih terhormat daripada Tidak pernah gagal karena tidak pernah mencoba" dan “Man Jadda Wajjad” (Siapa yang sungguh-sungguh pastilah ia akan mamperolehnya) dan juga “Inna Ma’al ‘Usri Yusron” (Sungguh dibalik kesukaran pastilah akan ada kemudahan).

Seiring dengan seringnya aktivitas bowsing di Internet tentunya berbanding lurus dengan keinginan-keinginanku untuk mencari informasi, kans bahkan komunitas yang bisa menyatukan fisi dan misi. Banyak saya temukan beberapa komunitas untuk mencetak calon-calon Enterpreneur mulanya saya kagum dan berusaha mencari informasi bagaimana untuk bisa masuk jadi komunitas tersebut, seiring waktu berjalan informasi saya dapatkan dan Lagi-lagi Duit harus keluar … Yah terpaksa saya urungkan lagi , walaupun ada pepatah “Jer Basuki Mowo Beo” tapi saya tidak serta merta mengAmininya karena saya berprinsip Harta dan Kecerdasan Pikiran (IQ) tidaklah satu-satunya jalan untuk meraih kesuksesan hidup, Justru ESQ, Moral dan Keinginan Kuat kitalah yang bisa mendongkrak kita untuk menjadi sukses.

Belum genap satu bulan saya telah menemukan Komunitas yang sejalan dengan fisi dan misi saya untuk beralih haluan dari YadusSufla ke Yadul’Ulya dan Alhamdulillah dari komunitas tersebut saya telah mencoba lagi satu bidang usaha yang dulu sempat tertunda tentunya dengan informasi dan bimbingan dari salah satu rekan saya di TDA Community. Tentunya dengan rasa hormat saya berterima kasih kepada rekan-rekan TDA yang dengan tulus memprofokasi dan share dengan berbagai macam bisnis dan infonya baik melalui milis maupun blognya. TDA community telah menjadi inspirasi dan pencerahan bagi kami itu saya rasakan walaupun baru seumur jagung saya bergabung. Kedepannya saya berharap kepada TDA community untuk bisa bersinergi antar wilayah dan full sharing bisnis diperluas, contohnya ada forum dimilis untuk tukar nomor HP, ada real support untuk TDA yang mau buka usaha, dll.
Semenjak kenal TDA community Alhamdulillah pola pikir saya dalam penjemputan rizki makin bertambah lagi, yang kalau bisa saya rumuskan menjadi 5 AS:
1. Kerja Keras
2. Kerja Mawas
3. Kerja Tegas
4. Kerja Cerdas
5. Kerja Ikhlas
Thank TDA…. Kau bagaikan satu oase di luasnya padang nan gersang, Kau sebagai wasilah dalam penggapaian rizki-rizki-Nya…. Ya Allah Jadikannlah ajang silaturrahmi ini manjadi jalan dimudahkannya semua pintu rizki-Mu…. Ya Allah…Ya Muqollibul Quluub jangan kau jadikan hati kami sebagai hati yang selalu menghambakan diri pada harta…. Jadikanlah harta-harta kami sebagai budak kami tuk mencapai jalan dan ridlo-Mu…… Amin

Penulis : Ali Asikin [Owner ABgroup]
ABgroup Corporate


AddThis Social Bookmark Button

Perang dengan Kemiskinan Mental

Beberapa bulan terakhir ini, kita semua tak lepas dari wacana kebangkitan bangsa Indonesia. Para politisi, pengusaha, cendekiawan, agamawan, akademisi, mahasiswa, dan hampir semua kalangan, dengan bersemangat membicarakan bagaimana membangkitkan kembali bangsa yang besar ini. Siapa yang harus memulai bekerja keras membangkitkan Indonesia kembali? Para pemimpin? Atau "mereka" di luar sana? Atau justru harus dimulai dari diri kita sendiri?

Pada 2400 tahun yang lalu, berlaku prinsip kill or to be killed, membunuh atau dibunuh. Supaya survive maka harus berperang membunuh musuh. Filosofi survival zaman kehidupan Sun Tzu ini, sesungguhnya masih ada relevansinya! Tentu saja, relevansinya bukan pada membunuh orang lain. Dalam konteks bangsa ini, peperangan sesungguhnya tidak terjadi "di luar sana", melainkan perang terjadi "di dalam diri kita". Artinya, kita harus berperang melawan kemiskinan mental yang sekian lama telah membelenggu diri kita.

Apa itu kemiskinan mental? Kemiskinan mental adalah sebuah kondisi mental kejiwaan atau orientasi hidup seseorang yang dipenuhi oleh kebiasaan-kebiasaan negatif, yang sifatnya sangat menghambat kemajuan. Contohnya; malas, pesimistik, prasangka buruk, suka menyalahkan pihak lain, dan iri pada keberhasilan orang lain. Mental miskin juga ditunjukkan dari perilaku yang tidak disiplin, tidak punya kepercayaan diri, tidak bertanggung jawab, tidak jujur, tidak mau belajar, tidak mau memperbaiki diri, dan tidak punya visi ke depan. Inilah peperangan yang harus kita menangkan saat ini.

Bayangkan! Seandainya setiap dari kita, mulai saat ini, detik ini juga, satu demi satu tergerak untuk mengalahkan mental miskin.
Berjuang memenangkan medan pertempuran menuju kepada kekayaan mental. Yaitu mental yang penuh rasa tanggung jawab, disiplin, kerja keras, percaya diri, berkemauan untuk selalu belajar, pantang berputus asa, dan memiliki visi ke depan.

Jika kita semua memiliki kekayaan mental, pasti kita akan survive dalam kehidupan yang makin kompetitif. Peluang kita untuk meraih cita-cita akan semakin besar. Dan kita bisa memandang masa depan kita dengan lebih optimistik.

Bukan tidak mustahil, berangkat dari kebangkitan mental diri kita masing-masing, maka kita telah ikut ambil bagian dalam membangkitkan kembali kejayaan negeri tercinta ini. Jadi jelas jawabnya, jika ingin Indonesia berdiri tegak sama terhormatnya dengan bangsa lain, kita semua harus memulainya dari diri kita masing-masing.

Sumber: Perang dengan Kemiskinan Mental oleh Andrie Wongso

ABgroup Corporate

http://www.AsikinBusiness.blogspot.com http://www.Mypulsa-ABgroup.blogspot.com http://www.KaligrafiKuningan.blogspot.comhttp://www.Jilbab-ABgroup.blogspot.com http://www.1st-ABgroup.blogspot.com

AddThis Social Bookmark Button

MENJEMPUT RIZKI

Setengah jam menjelang makan siang, dari kejauhan mata saya menangkap sosok tua dengan pikulan yang membebani pundaknya. Dari bentuk yang dipikulnya, saya hapal betul apa yang dijajakannya, penganan langka yang menjadi kegemaran saya di masa kecil. Segera saya hampiri dan benarlah, yang dijajakannya adalah kue rangi,
terbuat dari sagu dan kelapa yang setelah dimasak dibumbui gula merah yang dikentalkan. Nikmat, pasti. Satu yang paling khas dari penganan ini selain bentuknya yang kecil-kecil dan murah, kebanyakan penjualnya adalah mereka yang sudah berusia lanjut.
"Tiga puluh tahun lebih bapak jualan kue rangi," akunya kepada saya yang tidak bisa menyembunyikan kegembiraan bisa menemukan jajanan masa kecil ini. Sebab, sudah sangat langka penjual kue rangi ini, kalau pun ada sangat sedikit yang masih menggunakan pikulan dan pemanggang yang menggunakan bara arang sebagai pemanasnya. Tiga jam setengah berkeliling, akunya, baru saya lah yang menghentikannya untuk membeli kuenya.
"Kenapa bapak tidak mangkal saja agar tidak terlalu lelah berkeliling," iba saya sambil menaksir usianya yang sudah di atas angka enam puluh.
"Saya nggak pernah tahu dimana Allah menurunkan rezeki, jadi saya nggak bisa menunggu di satu tempat. Dan rezeki itu memang bukan ditunggu, harus dijemput. Karena rezeki nggak ada yang nganterin," jawabnya panjang.
Ini yang saya maksud dengan keuntungan dari obrolan-obrolan ringan yang bagi sebagian orang tidak menganggap penting berbicara dengan penjual kue murah seperti Pak Bejo ini. Kadang dari mereka lah pelajaran-pelajaran penting bisa didapat. Beruntung saya bisa berbincang dengannya dan karenanya ia mengeluarkan petuah yang saya tidak memintanya, tapi itu sungguh penuh makna.
"Setiap langkah kita dalam mencari rezeki ada yang menghitungnya, dan jika kita ikhlas dengan semua langkah yang kadang tak menghasilkan apapun itu, cuma ada dua kemungkinan. Kalau tidak Allah mempertemukan kita dengan rezeki di depan sana, biarkan ia menjadi tabungan amal kita nanti," lagi sebaris kalimat meluncur deras meski parau terdengar suaranya.
"Tapi kan bapak kan sudah tua untuk terus menerus memikul dagangan ini?" pancing saya, agar keluar terus untaian hikmahnya. Benarlah, ia memperlihatkan bekas hitam di pundaknya yang mengeras.
"Pundak ini, juga tapak kaki yang pecah-pecah ini akan menjadi saksi di hari penghakiman kelak bahwa saya tak pernah menyerah menjemput rezeki."
Sudah semestinya isteri dan anak-anak yang dihidupinya dengan berjualan kue rangi berbangga memiliki lelaki penjemput rezeki seperti Pak Bejo.
Tidak semua orang memiliki bekas dari sebuah pengorbanan menjalani kerasnya tantangan dalam menjemput rezeki. Tidak semua orang harus melalui jalan panjang, panas terik, deras hujan dan bahkan tajamnya kerikil untuk membuka harapan esok pagi.Tidak semua orang harus teramat sering menggigit jari menghitung hasil yang kadang tak sebanding dengan deras peluh yang berkali-kali dibasuhnya sepanjang jalan.
Dan Pak Bejo termasuk bagian dari yang tidak semua orang itu, yang Allah takkan salah menjumlah semua langkahnya, tak mungkin terlupa menampung setiap tetes peluhnya dan kemudian mengumpulkannya sebagai tabungan amal kebaikan.
*****
Sewaktu kecil saya sering membeli kue rangi, tidak hanya karena nikmat rasanya melainkan juga harganya pun murah. Sekarang ditambah lagi, kue rangi tak sekadar nikmat dan murah, tapi Pak Bejo pedagangnya membuat kue rangi itu semakin lezat dengan kata-kata hikmahnya. Lagi pula saya tak perlu membayar untuk setiap petuahnya itu.


ABgroup Corporate

http://www.AsikinBusiness.blogspot.com http://www.Mypulsa-ABgroup.blogspot.com http://www.KaligrafiKuningan.blogspot.comhttp://www.Jilbab-ABgroup.blogspot.com http://www.1st-ABgroup.blogspot.com
AddThis Social Bookmark Button

;;