Lihat Bisnis ABgroup yang lain :

Trilogi Ibn Qoyyim

1. Penyakit dan Obatnya
Ibnul Qayyim mengatakan, “Sesungguhnya dalam hati terdapat sebuah sobekan yang tidak bisa dijahit kecuali dengan menghadap penuh kepada Allah. Di dalamnya juga ada sebuah keterasingan yang tak mampu diobati kecuali dengan menyendiri bersama Allah. Di dalam hati juga ada sebuah kesedihan yang tidak pernah berhenti yang tidak akan mampu diseka kecuali oleh kebahagiaan yang tumbuh karena mengenang Allah dan ketulusan berinteraksi dengan-Nya.
Di dalam hati juga terdapat kegelisahan yang tidak mampu di tenangkan kecuali dengan berhimpun karena Allah dan pergi meninggalkan kegelisahan itu menuju Allah. Di dalam hati, juga terdapat gejolak api yang tidak mampu di padamkan kecuali oleh keridhaan akan perintah, larangan, dan keputusan Allah, yang diiringi dengan ketabahan dan kesabaran sampai tiba saat perjumpaan dengan-Nya.Pernakah anda merasakan makna-makna spiritual ini sebelumnya ?
Di dalam hati ada sobekan, keterasingan, kesedihan, kegelisahan, dan gejolak api…dan beragam penyakit yang obanya tidak lain adalah “mengenal Allah”

2. Pancaran Hati
Ketahuilah, setiap kali kita mampu menangkap makna-makna ini dengan baik, setiap kali pula hati kita akan bersinar cerah, jiwa dan batin kita pun berseri bahagia.
Ibnul Qayyim mengatakan, “Ketika orang lain bergantung pada dunia, gantungkanlah dirimu hanya kepada Allah. Ketika orang lain merasa gembira dengan dunia, jadikanlah dirimu gembira karena Allah. Ketika orng lain merasa bahagia dengan kekasih-kekasih mereka, jadikan dirimu merasa bahagia dengan Allah. Dan ketika orang-orang pergi menghadap raja-raja dan pembesar-pembesar mereka untuk mengais harta dan mencintai mereka, jadikan dirimu betul-betul mencintai Allah.”
Sungguh, inilah kata-kata yang muncul dari dalam sanubari dan keluar meluncur dengan kuat. Seluruh perasaan ini berhimpun dan bergejolak membuat hati bahagi. Seluruh gejala ini membentuk sebuah kenyataan alami yang indah yang bermakna “Kecerahan hati”

3. Perindu Surga
Ibnul Qayyim juga mengetengahkan sebuah trilogi sikap dengan begitu indah. Apabila anda membaca dan menaruhnya dengan baik dalam hati, reaksi yang muncul akan begitu cepat tidak seperti yang anda kira.
Beliau mengatakan, “Jangan pernah putus asa untuk teguh menunggui gerbang meski engkau terusir. Jangan pernah berhenti memohon ampunan meski engkau tertolak. Begitu gerbang telah terbuka, segeralah masuk selayaknya tamu tak diundang. Kemudian tengadahkan tanganmu di gerbang dan segeralah berkata, ”Tolonglah, saya adalah orang miskin. Bersedekahlah unuk saya…”
Saudaraku, bacalah kata-kata diatas sekali lagi dan selamilah betul-betul maknanya. Ketahuilah, lautan ini amat dalam, dan mutiaranya terletak di dasar yang paling dalam!!Jangan pernah putus asa menunggui gerbang meskipun anda terusir!! Anda ingin menanis ketika shalat tapi anda tidak bisa, anda ingin meraih kekhusyukan, tapi anda tidak tau caranya. Jangan pernah berhenti dan berpatah harapan.
Jangan pernah berhenti memohon ampunan meskipun anda tertolak!! Anda berbuat maksiat lalu anda bertobat dan memohon ampun,tapi kemudian anda kembali melakukannya. Saat begitu, jangan pernah berhenti untuk memohon ampun.
Dan begitu gerbang telah terbuka, segeralah masuk selayaknya seorang tamu tak diundangAda pengajian dimasjid anu, pergilah bersama para jemaah, teruslah bersama orang-orang rajin membaca dan merenungi Al-Quran.
Apakah anda pernah merasakan manisnya nilai-nilai sebelumnya? Sungguh kata-kata ini dalam hati berubah menjadi nyawa, sehingga hatipun menjadi hidup.
Demi Allah, katakan dengan jujur, kapankah terakhir anda merasa khusyu’ menghadap Allah? Kapankah terakhir kali anda bersujud memohon kepada Allah agar kemanisan rasa khusyuk ini tidak pernah akan berakhir?
Saudaraku tercinta, siapkan diri anda untuk meraih nilai-nilai ini. Tempatkan dan hormatilah kekhusyukan sebagaimana mestinya. Saya sekarang yakin dengan anda! Sebab hal seperti ini tidaklah mustahil bagi seorang “ Perindu Surga “.

Dikutip dari: “Ibadah Sepenuh Hati” oleh “Amru Khalid”
ABgroup Corporate


AddThis Social Bookmark Button

0 komentar: