Tuhan... Jadikanlah harta sebagai budakku
0 komentar Diposting oleh ABgroup [Asikin Business Group] pada 16.51.00Nurani kita sering tertipu dengan gelar dan pangkat... Yah mungkin karena masyarakat kita masih menjunjung tinggi asas "Ajining sariro ono ing busono, Ajining dhiri ono ing wedhaling lati". Dari kecil saya memang punya keinginan keras untuk meneruskan bakat dari orang tuaku tercinta yaitu Berniaga, Alhamdulillah dari keinginan yang kuat sering mencoba beberapa bidang usaha (jualan kaos, MLM, Dist.Pulsa dll sampai susu kedelai pernah saya coba), walaupun sebagian sudah tidak berjalan lagi alias ditutup dengan Rasa Syukur. Dengan seringnya mencoba dan gagal Alhamdulillah secara mental justru saya merasa yakin suatu saat Full di kuadran kanan dan harta senantiasa menjadi budak kita.... Amin...Itulah mimpiku yang harus saya bangun untuk menjadi kenyataan, karena saya sering terprofokasi dengan kata bijak "Gagal karena mencoba jauh lebih terhormat daripada Tidak pernah gagal karena tidak pernah mencoba" dan “Man Jadda Wajjad” (Siapa yang sungguh-sungguh pastilah ia akan mamperolehnya) dan juga “Inna Ma’al ‘Usri Yusron” (Sungguh dibalik kesukaran pastilah akan ada kemudahan).
Seiring dengan seringnya aktivitas bowsing di Internet tentunya berbanding lurus dengan keinginan-keinginanku untuk mencari informasi, kans bahkan komunitas yang bisa menyatukan fisi dan misi. Banyak saya temukan beberapa komunitas untuk mencetak calon-calon Enterpreneur mulanya saya kagum dan berusaha mencari informasi bagaimana untuk bisa masuk jadi komunitas tersebut, seiring waktu berjalan informasi saya dapatkan dan Lagi-lagi Duit harus keluar … Yah terpaksa saya urungkan lagi , walaupun ada pepatah “Jer Basuki Mowo Beo” tapi saya tidak serta merta mengAmininya karena saya berprinsip Harta dan Kecerdasan Pikiran (IQ) tidaklah satu-satunya jalan untuk meraih kesuksesan hidup, Justru ESQ, Moral dan Keinginan Kuat kitalah yang bisa mendongkrak kita untuk menjadi sukses.
Belum genap satu bulan saya telah menemukan Komunitas yang sejalan dengan fisi dan misi saya untuk beralih haluan dari YadusSufla ke Yadul’Ulya dan Alhamdulillah dari komunitas tersebut saya telah mencoba lagi satu bidang usaha yang dulu sempat tertunda tentunya dengan informasi dan bimbingan dari salah satu rekan saya di TDA Community. Tentunya dengan rasa hormat saya berterima kasih kepada rekan-rekan TDA yang dengan tulus memprofokasi dan share dengan berbagai macam bisnis dan infonya baik melalui milis maupun blognya. TDA community telah menjadi inspirasi dan pencerahan bagi kami itu saya rasakan walaupun baru seumur jagung saya bergabung. Kedepannya saya berharap kepada TDA community untuk bisa bersinergi antar wilayah dan full sharing bisnis diperluas, contohnya ada forum dimilis untuk tukar nomor HP, ada real support untuk TDA yang mau buka usaha, dll.
Semenjak kenal TDA community Alhamdulillah pola pikir saya dalam penjemputan rizki makin bertambah lagi, yang kalau bisa saya rumuskan menjadi 5 AS:
1. Kerja Keras
2. Kerja Mawas
3. Kerja Tegas
4. Kerja Cerdas
5. Kerja Ikhlas
Thank TDA…. Kau bagaikan satu oase di luasnya padang nan gersang, Kau sebagai wasilah dalam penggapaian rizki-rizki-Nya…. Ya Allah Jadikannlah ajang silaturrahmi ini manjadi jalan dimudahkannya semua pintu rizki-Mu…. Ya Allah…Ya Muqollibul Quluub jangan kau jadikan hati kami sebagai hati yang selalu menghambakan diri pada harta…. Jadikanlah harta-harta kami sebagai budak kami tuk mencapai jalan dan ridlo-Mu…… Amin
Penulis : Ali Asikin [Owner ABgroup]
Label: Cerita Bijak, Motivator
Tapi bukannya bertobat, anak itu malah makin lama kian larut dengan perbuatan jahatnya. Begitu sering ia keluar masuk penjara karena kejahatan yang dilakukannya. Suatu hari, ia kembali mencuri di rumah seorang penduduk desa. Tapi kali ini ia tertangkap basah oleh seseorang yang kebetulan lewat. Maka dibawalah si anak ke hadapan raja untuk diadili sesuai kebiasaan di kerajaan tersebut. Oleh raja, anak itu dijatuhi hukuman pancung. Demikianlah hukuman tersebut disebarkan ke seluruh penjuru kerajaan.
Hukuman itu akan dilakukan keesokan harinya di depan rakyat kerajaan itu tepat pada saat lonceng gereja berdentang menandakan pukul enam pagi. Berita hukuman itu pun terdengar oleh ibunya. Dia menangis meratapi anak yang sangat dikasihinya itu. Sembari berlutut dia berdoa kepada Tuhan, "Tuhan, ampunilah anak Hamba. Biarlah Hambamu yang sudah tua renta ini yang menanggung dosa dan kesalahannya."
Dengan tertatih-tatih dia menghadap raja untuk memohon agar anaknya dibebaskan, tapi keputusan raja sudah tak dapat diubah lagi, si anak harus menjalani hukuman yang sudah ditetapkan itu. Dengan hati hancur ibu itu kembali ke rumahnya. Dia terus berdoa agar anaknya diampuni. Karena kelelahan dia tertidur dan mimpi bertemu Tuhan.
Keesokan harinya, di tempat yang sudah ditentukan, banyak orang sudah berkumpul untuk menyaksikan penghukuman itu. Sang algojo pun sudah siap dengan pedangnya. Sedangkan anak itu sudah pasrah menanti maut datang menjemputnya. Terbayang olehnya wajah Sang ibu yang sudah tua, tanpa terasa dia menangis menyesali segala perbuatannya.
Detik-detik yang dinantikan akhirnya pun tiba. Tapi sampai waktu yang telah ditentukan, lonceng gereja belum juga berdentang. Suasana mulai berisik. Sudah lima menit lewat dari waktunya. Akhirnya seseorang mendatangi petugas yang bertugas membunyikan lonceng di gereja. Dia juga mengaku heran, karena meski sudah dari tadi menarik lonceng, tapi tak ada bunyi dentangnya.
Ketika mereka sedang terheran-heran, tiba-tiba dari tali yang dipegangnya mengalir darah segar. Darah tersebut datangnya dari atas, dari tempat di mana lonceng tersebut diikat. Dengan jantung berdebar-debar seluruh rakyat menanti saat beberapa orang naik ke atas untuk melihat apa yang terjadi. Ternyata di dalam lonceng besar itu ditemukan tubuh si ibu tua dengan kepala hancur berlumuran darah. Dia memeluk bandul di dalam lonceng sehingga lonceng tidak bisa berbunyi, sebagai gantinya kepalanyalah yang membentur dinding lonceng. Semua orang yang menyaksikan peristiwa itu tertunduk meneteskan air mata. Sementara si anak itu menangis meraung-raung sambil memeluk tubuh ibunya yang sudah diturunkan. Dia menyesali dirinya yang selalu menyusahkan ibunya.
Ternyata malam sebelumnya si ibu yang sudah tua itu dengan susah payah memanjat ke atas dan mengikatkan dirinya di lonceng tersebut sambil memeluk bandul besi di dalam lonceng, untuk menghindarkan hukuman pancung untuk anaknya. (oleh siffi, majalah TALENTA No. 07 Sptember 2002- Tahun I)
ABgroup Corporate
http://www.asikinbusiness.blogspot.com/ http://www.mypulsa-abgroup.blogspot.com/ http://www.kaligrafikuningan.blogspot.com/http://www.jilbab-abgroup.blogspot.com/ http://www.1st-abgroup.blogspot.com/
Label: Cerita Bijak
Perang dengan Kemiskinan Mental
0 komentar Diposting oleh ABgroup [Asikin Business Group] pada 16.39.00Pada 2400 tahun yang lalu, berlaku prinsip kill or to be killed, membunuh atau dibunuh. Supaya survive maka harus berperang membunuh musuh. Filosofi survival zaman kehidupan Sun Tzu ini, sesungguhnya masih ada relevansinya! Tentu saja, relevansinya bukan pada membunuh orang lain. Dalam konteks bangsa ini, peperangan sesungguhnya tidak terjadi "di luar sana", melainkan perang terjadi "di dalam diri kita". Artinya, kita harus berperang melawan kemiskinan mental yang sekian lama telah membelenggu diri kita.
Apa itu kemiskinan mental? Kemiskinan mental adalah sebuah kondisi mental kejiwaan atau orientasi hidup seseorang yang dipenuhi oleh kebiasaan-kebiasaan negatif, yang sifatnya sangat menghambat kemajuan. Contohnya; malas, pesimistik, prasangka buruk, suka menyalahkan pihak lain, dan iri pada keberhasilan orang lain. Mental miskin juga ditunjukkan dari perilaku yang tidak disiplin, tidak punya kepercayaan diri, tidak bertanggung jawab, tidak jujur, tidak mau belajar, tidak mau memperbaiki diri, dan tidak punya visi ke depan. Inilah peperangan yang harus kita menangkan saat ini.
Bayangkan! Seandainya setiap dari kita, mulai saat ini, detik ini juga, satu demi satu tergerak untuk mengalahkan mental miskin.
Berjuang memenangkan medan pertempuran menuju kepada kekayaan mental. Yaitu mental yang penuh rasa tanggung jawab, disiplin, kerja keras, percaya diri, berkemauan untuk selalu belajar, pantang berputus asa, dan memiliki visi ke depan.
Jika kita semua memiliki kekayaan mental, pasti kita akan survive dalam kehidupan yang makin kompetitif. Peluang kita untuk meraih cita-cita akan semakin besar. Dan kita bisa memandang masa depan kita dengan lebih optimistik.
Bukan tidak mustahil, berangkat dari kebangkitan mental diri kita masing-masing, maka kita telah ikut ambil bagian dalam membangkitkan kembali kejayaan negeri tercinta ini. Jadi jelas jawabnya, jika ingin Indonesia berdiri tegak sama terhormatnya dengan bangsa lain, kita semua harus memulainya dari diri kita masing-masing.
Sumber: Perang dengan Kemiskinan Mental oleh Andrie Wongso
ABgroup Corporate
http://www.AsikinBusiness.blogspot.com http://www.Mypulsa-ABgroup.blogspot.com http://www.KaligrafiKuningan.blogspot.comhttp://www.Jilbab-ABgroup.blogspot.com http://www.1st-ABgroup.blogspot.com
Label: Motivator
Aturan Sederhana Tentang Kebahagiaan
0 komentar Diposting oleh ABgroup [Asikin Business Group] pada 16.01.00Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur. Hewan itu menangis dengan memilukan selama berjam-jam, sementara si petani memikirkan apa yang harus dilakukannya. Akhirnya, Ia memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga perlu ditimbun (ditutup - karena berbahaya); jadi tidak berguna untuk menolong si keledai. Ia mengajak tetangga-tetangganya untuk datang membantunya. Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur. Pada mulanya, ketika si keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis penuh kengerian. Tetapi kemudian, semua orang takjub, karena si keledai menjadi diam. Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan ke dalam sumur, si petani melihat ke dalam sumur dan tercengang karena apa yang dilihatnya. Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah dan kotoran, si keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan. Ia mengguncang-guncangkan badannya agar tanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu, sementara tetangga-tetangga si petani terus menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan itu, si keledai terus juga menguncangkan badannya dan melangkah naik. Segera saja, semua orang terpesona ketika si keledai meloncati tepi sumurdan melarikan diri ! Kehidupan terus saja menuangkan tanah dan kotoran kepadamu, segala macam tanah dan kotoran. Cara untuk keluar dari 'sumur' (kesedihan, masalah, dsb) adalah dengan menguncangkan segala tanah dan kotoran dari diri kita (pikiran, dan hati kita) dan melangkah naik dari 'sumur' dengan menggunakan hal-hal tersebut sebagai pijakan. Setiap masalah-masalah kita merupakan satu batu pijakan untuk melangkah. Kita dapat keluar dari 'sumur' yang terdalam dengan terus berjuang, jangan pernah menyerah ! Guncangkanlah hal negatif yang menimpa dan melangkahlah naik !!!
Ingatlah aturan sederhana tentang Kebahagiaan :
1. Bebaskan dirimu dari kebencian
2. Bebaskanlah pikiranmu dari kecemasan
3. Hiduplah sederhana
4. Berilah lebih banyak
5. Berharaplah lebih sedikit
6. Tersenyumlah
ABgroup Corporate
http://www.asikinbusiness.blogspot.com/ http://www.mypulsa-abgroup.blogspot.com/ http://www.kaligrafikuningan.blogspot.com/http://www.jilbab-abgroup.blogspot.com/ http://www.1st-abgroup.blogspot.com/
Label: Renungan, Sentuhan Qolbu
Ketika Allah menjadi alasan paling utama
0 komentar Diposting oleh ABgroup [Asikin Business Group] pada 15.54.00
ABgroup Corporate
http://www.AsikinBusiness.blogspot.com http://www.Mypulsa-ABgroup.blogspot.com http://www.KaligrafiKuningan.blogspot.comhttp://www.Jilbab-ABgroup.blogspot.com http://www.1st-ABgroup.blogspot.com
Label: Cerita Bijak
terbuat dari sagu dan kelapa yang setelah dimasak dibumbui gula merah yang dikentalkan. Nikmat, pasti. Satu yang paling khas dari penganan ini selain bentuknya yang kecil-kecil dan murah, kebanyakan penjualnya adalah mereka yang sudah berusia lanjut.
"Tiga puluh tahun lebih bapak jualan kue rangi," akunya kepada saya yang tidak bisa menyembunyikan kegembiraan bisa menemukan jajanan masa kecil ini. Sebab, sudah sangat langka penjual kue rangi ini, kalau pun ada sangat sedikit yang masih menggunakan pikulan dan pemanggang yang menggunakan bara arang sebagai pemanasnya. Tiga jam setengah berkeliling, akunya, baru saya lah yang menghentikannya untuk membeli kuenya.
"Kenapa bapak tidak mangkal saja agar tidak terlalu lelah berkeliling," iba saya sambil menaksir usianya yang sudah di atas angka enam puluh.
"Saya nggak pernah tahu dimana Allah menurunkan rezeki, jadi saya nggak bisa menunggu di satu tempat. Dan rezeki itu memang bukan ditunggu, harus dijemput. Karena rezeki nggak ada yang nganterin," jawabnya panjang.
Ini yang saya maksud dengan keuntungan dari obrolan-obrolan ringan yang bagi sebagian orang tidak menganggap penting berbicara dengan penjual kue murah seperti Pak Bejo ini. Kadang dari mereka lah pelajaran-pelajaran penting bisa didapat. Beruntung saya bisa berbincang dengannya dan karenanya ia mengeluarkan petuah yang saya tidak memintanya, tapi itu sungguh penuh makna.
"Setiap langkah kita dalam mencari rezeki ada yang menghitungnya, dan jika kita ikhlas dengan semua langkah yang kadang tak menghasilkan apapun itu, cuma ada dua kemungkinan. Kalau tidak Allah mempertemukan kita dengan rezeki di depan sana, biarkan ia menjadi tabungan amal kita nanti," lagi sebaris kalimat meluncur deras meski parau terdengar suaranya.
"Tapi kan bapak kan sudah tua untuk terus menerus memikul dagangan ini?" pancing saya, agar keluar terus untaian hikmahnya. Benarlah, ia memperlihatkan bekas hitam di pundaknya yang mengeras.
"Pundak ini, juga tapak kaki yang pecah-pecah ini akan menjadi saksi di hari penghakiman kelak bahwa saya tak pernah menyerah menjemput rezeki."
Sudah semestinya isteri dan anak-anak yang dihidupinya dengan berjualan kue rangi berbangga memiliki lelaki penjemput rezeki seperti Pak Bejo.
Tidak semua orang memiliki bekas dari sebuah pengorbanan menjalani kerasnya tantangan dalam menjemput rezeki. Tidak semua orang harus melalui jalan panjang, panas terik, deras hujan dan bahkan tajamnya kerikil untuk membuka harapan esok pagi.Tidak semua orang harus teramat sering menggigit jari menghitung hasil yang kadang tak sebanding dengan deras peluh yang berkali-kali dibasuhnya sepanjang jalan.
Dan Pak Bejo termasuk bagian dari yang tidak semua orang itu, yang Allah takkan salah menjumlah semua langkahnya, tak mungkin terlupa menampung setiap tetes peluhnya dan kemudian mengumpulkannya sebagai tabungan amal kebaikan.
*****
Sewaktu kecil saya sering membeli kue rangi, tidak hanya karena nikmat rasanya melainkan juga harganya pun murah. Sekarang ditambah lagi, kue rangi tak sekadar nikmat dan murah, tapi Pak Bejo pedagangnya membuat kue rangi itu semakin lezat dengan kata-kata hikmahnya. Lagi pula saya tak perlu membayar untuk setiap petuahnya itu.
ABgroup Corporate
http://www.AsikinBusiness.blogspot.com http://www.Mypulsa-ABgroup.blogspot.com http://www.KaligrafiKuningan.blogspot.comhttp://www.Jilbab-ABgroup.blogspot.com http://www.1st-ABgroup.blogspot.com
Label: Motivator
MENGAPA SEORANG MUSLIM DIHARAMKAN MAKAN BABI
0 komentar Diposting oleh ABgroup [Asikin Business Group] pada 09.02.00Ada orang asing bertanya (ilmuwan) kepada salah seorang ulama mengenai hewan babi ini.
Ilmuwan : Haramnya hewan Babi bagi umat muslim adalah disebabkan karena banyaknya parasit dan kotoran dalam hewan ini.
Dengan semakin canggihnya ilmu kedokteran, bukankah mungkin nantinya hewan babi dapat dibersihkan dari virus dan parasit yang mematikan ini? Apakah nantinya hewan babi yang bersih ini akan menjadi halal?
Ulama : Haramnya babi bukan karena hal itu saja. Tetapi ada sifat babi yang sangat diharamkan untuk umat Islam?
Ilmuwan : Apakah itu?
Ulama : Coba anda buat 2 kandang. Satu kandang anda isi dengan 2 ekor ayam jantan dan 1 ekor ayam betina. Satu kandang lagi anda isi dengan 2 ekor babi jantan dan 1 ekor babi betina. Apakah yang terjadi pada masing2 kandang tersebut? Bisakah anda menerkanya?
Ilmuwan : Tidak.
Ulama : Mari kita lihat sekarang. Pada kandang pertama dimana ada 2 ekor ayam jantan dan 1 ekor ayam betina. Yang terjadi adalah 2 ekor ayam jantan tersebut berkelahi dahulu untuk memperebutkan 1 ekor ayam betina tersebut sampai ada yang menang atau kalah. Dan itu sesuai dengan kodrat dan fitrah manusia diciptakan.
Ilmuwan : Pada kandang babi?
Ulama : Ini yang menarik. Pada kandang kedua, yaitu kandang babi, 2 ekor babi jantan itu tidak berkelahi untuk memperebutkan babi betina tersebut, tetapi yang terjadi adalah 2 ekor babi jantan tersebut malahan menyetubuhi secara beramai2 babi betina tersebut dan juga terjadi hubungan homoseksual antara kedua ekor babi jantan tersebut setelah selesai dengan si betina. Hal inilah yang jelas2 bertentangan dengan fitrah umat manusia. Bila umat Islam ikut2an memakan babi maka ditakutkan umat Islam akan mempunyai sifat dan karakteristik seperti babi ini.
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Maidah (5): 3).
Mengapa Islam Mengharamkan Babi (Terjemahan)
Berikut ini tulisan mengenai pengharaman darah dan babi dalam Islam, diulas dari sudut pandang logika dan ilmu kesehatan. Semoga bermanfaat.
Bob: Tolong beritahu saya, mengapa seorang Muslim sangat mementingkan mengenai kata-kata "Halal" dan "Haram"; apa arti dari kata-kata tersebut?
Yunus: Apa-apa yang diperbolehkan diistilahkan sebagai Halal, dan apa-apa yang tak diperbolehkan diistilahkan sebagai Haram, dan Al-Qur'an lah yang menggambarkan perbedaan antara keduanya.
Bob: Dapatkah anda memberikan contoh?
Yunus: Ya, Islam telah melarang segala macam darah. Anda akan sependapat bahwa analisis kimia dari darah menunjukkan adanya kandungan yang tinggi dari uric acid (asam urat?), suatu senyawa kimia yang bisa berbahaya bagi kesehatan manusia.
Bob: Anda benar mengenai sifat beracun dari uric acid, dalam tubuh manusia, senyawa ini dikeluarkan sebagai kotoran, dan dalam kenyataannya kita diberitahu bahwa 98% dari uric acid dalam tubuh, dikeluarkan dari dalam darah oleh Ginjal, dan dibuang keluar tubuh melalui air seni.
Yunus: Sekarang saya rasa anda akan menghargai metode prosedur khusus dalam penyembelihan hewan dalam Islam.
Bob: Apa maksud anda?
Yunus: Begini... seorang penyembelih, selagi menyebut nama dari Yang Maha Kuasa, membuat irisan memotong urat nadi leher hewan, sembari membiarkan urat-urat dan organ-organ lainnya utuh.
Bob: Oh begitu... Dan hal ini menyebabkan kematian hewan karena kehabisan darah dari tubuh, bukannya karena cedera pada organ vitalnya.
Yunus: Ya, sebab jika organ-organ, misalnya jantung, hati, atau otak dirusak, hewan tersebut dapat meninggal seketika dan darahnya akan menggumpal dalam urat-uratnya dan akhirnya mencemari daging. Hal tersebut mengakibatkan daging hewan akan tercemar oleh uric acid, sehingga menjadikannya beracun; hanya pada masa kini lah, para ahli makanan baru menyadari akan hal ini.
Bob: Selanjutnya, selagi masih dalam topik makanan; Mengapa para Muslim melarang pengkonsumsian daging babi, atau ham, atau makanan lainnya yang terkait dengan babi?
Yunus: Sebenarnya, diluar dari larangan Al-Qur'an dalam pengkonsumsian babi, bacon; pada kenyataannya dalam Bible juga, pada Leviticus bab 11, ayat 8, mengenai babi, dikatakan, "Dari daging mereka (dari "swine", nama lain buat "babi") janganlah kalian makan, dan dari bangkai mereka, janganlah kalian sentuh; mereka itu kotor buatmu."
Lebih lanjut lagi, apakah anda tahu kalau babi tidak dapat disembelih di leher karena mereka tidak memiliki leher; sesuai dengan anatomi alamiahnya? Muslim beranggapan kalau babi memang harus disembelih dan layak bagi konsumsi manusia, tentu Sang Pencipta akan merancang hewan ini dengan memiliki leher.
Namun diluar itu semua, saya yakin anda tahu betul mengenai efek-efek berbahaya dari komsumsi babi, dalam bentuk apapun, baik itu pork chops, ham, atau bacon.
Bob: Ilmu kedokteran mengetahui bahwa ada resiko besar atas banyak macam penyakit. Babi diketahui sebagai inang dari banyak macam parasit dan penyakit berbahaya.
Yunus: Ya, dan diluar itu semua, sebagaimana kita membicarakan mengenai kandungan uric acid dalam darah, sangat penting untuk diperhatikan bahwa sistem biochemistry babi mengeluarkan hanya 2% dari seluruh kandungan uric acidnya, sedangkan 98% sisanya tersimpan dalam tubuhnya.
Mohon diteruskan kepada semua rekan Muslim dan Non-Muslim... Ini dapat menjawab sebagian pertanyaan mereka, khususnya jika kalangan non-Muslim bertanya mengapa Umat Islam tidak boleh mengkonsumsi babi.
Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab
ABgroup Corporate
Label: Kajian Islam