Lihat Bisnis ABgroup yang lain :

Matematika Sedekah-1

ARTIKEL USTADZ YUSUF MANSUR•


Pengantar•




Matematika Dasar Sedekah

• Memberi Lebih Banyak, Menuai Lebih Banyak

• 2.5 % Tidaklah Cukup

• Coba Jajal Sedekah 10%

• 2.5 Itu Cukup,


Kalau ..PENGANTARSedekah bisa mendatangkan ampunan Allah, menghapus dosa dan menutup kesalahan dan keburukan. Sedekah bisa mendatangkan ridha Allah, dan sedekah bisa mendatangkan kasih sayang dan bantuan Allah. Wuh,inilah sekian fadilah sedekah yang ditawarkan Allah bagi parapelakunya. Sebagaimana kita ketahui, hidup kita jadi susah, lantaran memang kita banyak betul dosanya. Dosa-dosa kita mengakibatkan kehidupan kita menjadi tertutup dari Kasih Sayangnya Allah. Kesalahan-kesalahan yang kita buat, baik terhadap Allah, maupun terhadap manusia, membuat kita terperangkap dalam lautan kesusahan yang sejatinya kita buat sendiri. Hidup kita pun banyak masalah. Lalu Allah datang menawarkan bantuan-Nya, menawarkan kasih sayang-Nya, menawarkan ridha-Nya terhadap ikhtiar kita, dan menawarkan ampunan-Nya. Tapi kepada siapa yang Allah bisa berikan ini semua? Kepada siapa yang mau bersedekah. Kepada yang mau membantu orang lain. kepada yang mau peduli dan berbagi.Kita memang susah.
Tapi pasti ada yang lebih susah. Kita memang sulit, tapi pasti ada yang lebih sulit. Kita memang sedih, tapi barangkali ada yang lebih sedih. Terhadap mereka inilah Allah mintakita memperhatikan jika ingin diperhatikan.Insya Allah, hari demi hari, saya akan menulis tentang sedekah, dansegala apa yang terkait dengan sedekah. Di website ini. Saudara yangmelihat, Saudara yang membaca, Saudara yang bisa memetik hikmahnya,saya mempersilahkan membagi kepada sebanyak-banyaknya keluarga,kawan dan sahabat Saudara. Barangkali ada kebaikan bersama yang bisadiambil. Di website ini pula, Saudara akan bisa mengambil petikanhadits hari per hari dan ayat hari per hari, yang berkaitan dengansedekah dan amaliyah terkait, dengan pembahasan singkatnya.Di pembahasan-pembahasan tentang sedekah, saya akan banyak mendorongdiri saya dan saudara, untuk melakukan sedekah, dengan mengemukakanfadilah-fadilah/keutamaannya. Insya Allah pembahasan akan sampaikepada Ihsan, Mahabbah, Ikhlas dan Ridha Allah. Apa yang tertulis,adalah untuk memotivasi supaya tumbuh keringanan dalam berbagi,kemauan dalam bersedekah. Sebab biar bagaimanapun, manusia adalahpedagang. Ia perlu dimotivasi untuk melakukan
Akhirnya, mintalah doa kepada Allah, agar Allah terus menerusmembukakan pintu ilmu, hikmah, taufiq dan hidayah-Nya hingga sampaikepada derajat “mukhlishiina lahuddien”, derajat orang-orang yangmengikhlaskan diri kepada Allah.


Matematika Dasar SedekahApa yang kita lihat dari matematika di bawah ini?10 – 1 = 19Pertambahan ya? Bukan pengurangan?Kenapa matematikanya begitu?Matematika pengurangan darimana?Koq ketika dikurangi, hasilnya malah lebih besar?Kenapa bukan 10-1 = 9?Inilah kiranya matematika sedekah. Dimana ketika kita memberi dariapa yang kita punya, Allah justru akan mengembalikan lebih banyaklagi. Matematika sedekah di atas, matematika sederhana yang diambildari QS. 6: 160, dimana Allah menjanjikan balasan 10x lipat bagimereka yang mau berbuat baik.Jadi, ketika kita punya 10, lalu kita sedekahkan 1 di antara yangsepuluh itu, maka hasil akhirnya, bukan 9. Melainkan 19. Sebab yangsatu yang kita keluarkan, dikembalikan Allah sepuluh kali lipat.Hasil akhir, atau jumlah akhir, bagi mereka yang mau bersedekah,tentu akan lebih banyak lagi, tergantung Kehendak Allah. Sebab Allahjuga menjanjikan balasan berkali-kali lipat lebih dari sekedarsepuluh kali lipat. Dalam QS. 2: 261, Allah menjanjikan 700x lipat.Tinggallah kita yang kemudian membuka mata, bahwa pengembalian Allahitu bentuknya apa? Bukalah mata hati, dan kembangkan ke-husnudzdzanan, atau positif thinking ke Allah. Bahwa Allah pastimembalas dengan balasan yang pas buat kita.
Memberi Lebih Banyak, Menuai Lebih BanyakKita sudah belajar matematika dasar sedekah, dimana setiap kitabersedekah Allah menjanjikan minimal pengembalian sepuluh kali lipat(walaupun ada di ayat lain yg Allah menyatakan akan membayar 2xlipat). Atas dasar ini pula, kita coba bermain-main denganmatematika sedekah yang mengagumkan. Bahwa semakin banyak kitabersedekah, ternyata betul Allah akan semakin banyak juga memberikangantinya, memberikan pengambalian dari-Nya.Coba lihat ilustrasi matematika berikut ini:Pada pembahasan yang lalu, kita belajar:10 - 1 = 19Maka, ketemulah ilustrasi matematika ini:10 - 2= 2810 - 3= 3710 - 4= 4610 - 5= 5510 - 6= 6410 - 7= 7310 - 8= 8210 - 9= 9110 - 10= 100Menarik bukan? Lihat hasil akhirnya? Semakin banyak dan semakinbanyak. Sekali lagi, semakin banyak bersedekah, semakin banyakpenggantian dari Allah.Mudah-mudahan Allah senantiasa memudahkan kita untuk bersedekah,meringankan langkah untuk bersedekah, dan membuat balasan Allahtidak terhalang sebab dosa dan kesalahan kita.
Sebagaimana kita ketahui, hidup kita jadi susah, lantaran memangkita banyak betul dosanya. Dosa-dosa kita mengakibatkan kehidupankita menjadi tertutup dari Kasih Sayangnya Allah. Kesalahan-kesalahan yang kita buat, baik terhadap Allah, maupun terhadapmanusia, membuat kita terperangkap dalam lautan kesusahan yangsejatinya kita buat sendiri. Hidup kita pun banyak masalah. LaluAllah datang menawarkan bantuan-Nya, menawarkan kasih sayang-Nya,menawarkan ridha-Nya terhadap ikhtiar kita, dan menawarkan ampunan-Nya. Tapi kepada siapa yang Allah bisa berikan ini semua? Kepadasiapa yang mau bersedekah. Kepada yang mau membantu orang lain.kepada yang mau peduli dan berbagi.Kita memang susah. Tapi pasti ada yang lebih susah. Kita memangsulit, tapi pasti ada yang lebih sulit. Kita memang sedih, tapibarangkali ada yang lebih sedih. Terhadap mereka inilah Allah mintakita memperhatikan jika ingin diperhatikannsya Allah, hari demi hari, saya akan menulis tentang sedekah, dansegala apa yang terkait dengan sedekah. Di website ini. Saudara yangmelihat, Saudara yang membaca, Saudara yang bisa memetik hikmahnya,saya mempersilahkan membagi kepada sebanyak-banyaknya keluarga,kawan dan sahabat Saudara. Barangkali ada kebaikan bersama yang bisadiambil. Di website ini pula, Saudara akan bisa mengambil petikanhadits hari per hari dan ayat hari per hari, yang berkaitan dengansedekah dan amaliyah terkait, dengan pembahasan singkatnyaDi pembahasan-pembahasan tentang sedekah, saya akan banyak mendorongdiri saya dan saudara, untuk melakukan sedekah, dengan mengemukakanfadilah-fadilah/keutamaannya. Insya Allah pembahasan akan sampaikepada Ihsan, Mahabbah, Ikhlas dan Ridha Allah. Apa yang tertulis,adalah untuk memotivasi supaya tumbuh keringanan dalam berbagi,kemauan dalam bersedekah. Sebab biar bagaimanapun, manusia adalahpedagang. Ia perlu dimotivasi untuk melakukan sebuah amal. KepadaAllah juga semuanya berpulang
Akhirnya, mintalah doa kepada Allah, agar Allah terus menerusmembukakan pintu ilmu, hikmah, taufiq dan hidayah-Nya hingga sampaikepada derajat “mukhlishiina lahuddien”, derajat orang-orang yangmengikhlaskan diri kepada Allah.

2.5 % Tidaklah Cukup
Saudaraku, barangkali sekarang ini zamannya minimalis. Sehingga kesedekah juga hitung-hitungannya jadi minimalis. Angka yang biasadiangkat, 2,5%. Kita akan coba ilustrasikan, dengan perkaliansepuluh kali lipat, bahwa sedekah minimalis itu tidak punya pengaruhyang signifikan.Contoh berikut ini, adalah contoh seorang karyawan yang punya gaji1jt. Dia punya pengeluaran rutin sebesar 2jt. Kemudian diabersedekah 2,5% dari penghasilan yang 1jt itu. Maka kita dapatperhitungannya sebagai berikut:Sedekah: Sebesar 2,5%2,5% dari 1.000.000 = 25.000Maka, tercatat di atas kertas:1.000.000 – 25.000 = 975.000Tapi kita belajar, bahwa 975.000 bukan hasil akhir. Allah akanmengembalikan lagi yang 2,5% yang dia keluarkan sebanyak sepuluhkali lipat, atau sebesar 250.000. Sehingga dia bakal mendapatkanrizki min haitsu laa yahtasib (rizki tak terduga) sebesar:975.000 + 250.000 = 1.225.000Lihat, “hasil akhir” dari perhitungan sedekah 2,5% dari 1jt, “hanya”jadi Rp. 1.225.000,-. Masih jauh dari pengeluaran dia yang sebesarRp. 2jt. Boleh dibilang secara bercanda, bahwa jika diasedekahnya “hanya” 2,5%, dia masih akan keringetan untuk mencarisisa 775.000 untuk menutupi kebutuhannya
Coba Jajal Sedekah 10 %Saudara sudah belajar, bahwa sedekah 2,5% itu tidaklah cukup. Ketikaditerapkan dalam kasus seorang karyawan yang memiliki gaji 1jt danpengeluarannya 2jt, maka dia hanya mendapatkan pertambahan 250rb,yang merupakan perkalian sedekah 2,5% dari 1jt, dikalikan sepuluh.Sehingga “skor” akhir, pendapatan dia hanya berubah menjadi Rp.1.225.000. Masih cukup jauh dari kebutuhan dia yang 2jt.Sekarang kita coba terapkan ilustrasi berbeda. Ilustrasi sedekah 10%.Sedekah: Sebesar 10%10% dari 1.000.000 = 100.000Maka, tercatat di atas kertas:1.000.000 – 100.000 = 900.000Kita lihat, memang kurangnya semakin banyak, dibandingkan dengankita bersedekah 2,5%. Tapi kita belajar, bahwa 900.000 itu bukanlahhasil akhir. Allah akan mengembalikan lagi yang 2,5% yang diakeluarkan sebanyak sepuluh kali lipat, atau dikembalikan sebesar1.000.000. Sehingga dia bakal mendapatkan rizki min haitsu laayahtasib (rizki tak terduga) sebesar:900.000 + 1.000.000 = 1.900.000Dengan perhitungan ini, dia “berhasil” mengubah penghasilannya,menjadi mendekati angka pengeluaran yang 2jt nya. Dia cukup butuh100rb tambahan lagi, yang barangkali Allah yang akan menggenapkan
2.5 ITU CUKUP, KALAU ..Setiap perbuatan, pasti ada balasannya. Dan satu hal yang sayakagumi dari matematika Allah, bahwa Spiritual Values, ternyatabselalu punya keterkaitan dengan Economic Values. Kita akan bahaspelan-pelan sisi ini, sampe kepada pemahaman yang mengagumkantentang kebenaran janji Allah tentang perbuatan baik dan perbuatanburuk.Kita sedang membicarakan bahwa sedekah 2,5% itu tidaklah cukup.Mestinya, begitu saya ajukan dalam tulisan terdahulu, sedekah kita,haruslah minimal 10%. Dengan bersedekah 10%, insya Allah kebutuhan-kebutuhan kita, yang memang kita hidup di dunia pasti punyakebutuhan, akan tercukupi.Dari ilustrasi di dua tulisan terdahulu, saya memaparkan bahwaketika seorang karyawan bersedekah 2,5% dari gajinya yang 1jt,maka “pertambahannya” menjadi Rp. 1.225.000. Yakni didapat dari Rp.975.000, sebagai uang tercatat setelah dipotong sedekah, ditambahdengan pengembalian sepuluh kali lipat dari Allah dari 2,5% nya.Bila sedekah 2,5% ini yang dia tempuh, sedangkan dia punyapengeluaran 2jt, maka kekurangannya teramat jauh. Dia masih butuhRp. 775.000,-. Maka kemudian saya mengajukan agar kita bersedekahjangan 2,5%, tapi lebihkan. Misalnya 10%.Saudaraku, ada pernyataan menarik dari guru-guru sedekah, bahwakatanya, sedekah kita yang 2,5% itu sebenarnya tetap akan mencukupikebutuhan-kebutuhan kita, di dunia ini, maupun kebutuhan yang lebihhebat lagi di akhirat, kalau kita bagus dalam amaliyah lain selainsedekah. Misalnya, bagus dalam mengerjakan shalat. Shalat dilakukanselalu berjamaah. Shalat dilakukan dengan menambah sunnah-sunnahnya;qabliyah ba’diyah, hajat, dhuha, tahajjud. Bagus juga dalam hubungandengan orang tua, dengan keluarga, dengan tetangga, dengan kawansekerja, kawan usaha. Terus, kita punya maksiat sedikit, keburukansedikit. Bila ini yang terjadi, maka insya Allah, cukuplah kita akansegala hajat kita. Allah akan menambah poin demi poin dari apa yangkita lakukan.Hanya sayangnya, kita-kita ini justru orang yang sedikit beramal,dan banyak maksiatnya. Jadilah kita orang-orang yang merugi. Skorakhir yang sebenernya sudah bertambah, dengan sedekah 2,5% itu,malah harus melorot, harus tekor, sebab kita tidak menjaga diri.Perbuatan buruk kita, memakan perbuatan baik kita.Tambahi terus amaliyah kita, dan kurangi terus maksiat kita
Kalikan Dari Target Supaya Beroleh LebihSaudaraku, ini menyambung tiga tulisan terdahulu. Kasusnya, tetapsama: Seorang karyawan dengan gaji 1jt, yang punya pengeluaran 2jt.Bila karyawan tersebut mau hidup tidak pas-pasan, dan mau dicukupkanAllah, dia harus menjaga dirinya dari keburukan, dan terus memacudirinya dengan berbuat kebaikan dan kebaikan. Kemudian, lakukansedekah 10% bukan dari gajinya, melainkan dari pengeluarannya.Kita lihat ya…Sedekah 10% dari 2jt (bukan dari gajinya yang 1jt), maka akandidapat angka sedekah sebesar Rp. 200rb. Gaji pokok sebesar 1jt,dikurang 200rb, menjadi tinggal 800rb. Lihat, angka tercatatnyatambah mengecil, menjadi tinggal 800.000.Tapi di sinilah misteri sedekah yang ajaib. Yang 200rb yangdisedekahkan, akan dikembalikan sepuluh kali lipat oleh Allah, ataumenjadi 2jt. sehingga skor akhirnya bukan 800rb, melainkan 2,8jt.

Dengan perhitungan di atas, kebutuhannya yang 2jt, malah terlampaui.Dia lebih 800rb. Subhanallah. Apalagi kalau kemudian dia betul-betulmau memelihara diri dari maksiat dan dosa, dan mempertahankanperbuatan baik, maka lompatan besar akan terjadi dalam hidupnya.Sebuah perubahan besar, sungguh-sungguh akan terjadi. Baik kemuliaanhidup, kejayaan, kekayaan, hingga keberkahan dan ketenangan hidup.Sekali lagi, subhanallah.

Sumber : http://alamster. wordpress. com/

Makna Rizki-1

Jangan Merasa Takut Tidak Kebagian Rezeki

“Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu. Maka demi Tuhan langit dan bumi, sesungguhnya apa yang dijanjikan itu adalah benar-benar (akan terjadi) seperti perkataan yang kamu ucapkan.”(QS Adz-Dzariyat [51]:22-23)
Rezeki adalah sumber kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari, ada sebagian manusia yang walaupun rezekinya pas-pasan namun kehidupannya bahagia dan tenang (sakinah) karena mereka memiliki pemahaman yang benar tentang rezeki. Sementara tidak sedikit yang sebaliknya, gelisah, frustasi, bahkan mengalami penyimpangan aqidah karena kesalahan pemahaman tentang hakikat rezeki.
Penjelasan mengenai rezeki dari Al-Qur’an:

1. Rezeki adalah sesuatu yang menjadi kepastian yang telah ditetapkan Allah Swt sehingga mustahil ada makhluk yang dapat hidup tanpa rezeki yang ditetapkan Allah Swt untuknya.“Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allahlah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”(QS Al-Ankabut [29]:60)

2. Rezeki tidak akan datang bila kita melakukan pelanggaran atau maksiat kepada Allah Swt. Bila ternyata kita melakukannya namun banyak mendapat rezeki, itu adalah istidraj (penguluran dari Allah Swt, tetapi kemudian akan dijatuhkan secara sangat menyakitkan dan mungkin tiba-tiba) dan tak akan pernah memberikan kenikmatan dan kebahagiaan bagi manusia yang memilikinya.“Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka, sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.”(QS Al-An’am [6]:44)

3. Rezeki akan dimudahkan oleh Allah Swt dengan melakukan berbagai amal shalih dan ketaqwaan.“Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu”.(QS Ath-Thalaq [65]:2-3)

4. Rezeki adalah hak prerogatif mutlak Allah Swt dan urusan manusia hanyalah berusaha sehingga pantas bila kita memohon rezeki hanya kepada Allah Swt semata.“Kepunyaan-Nya lah perbendaharaan langit dan bumi, Dia melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan(nya). Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.”(QS Asy-Syura [42]:12)

5. Rezeki adalah sesuatu yang telah ditentukan kadarnya. Tidak akan berkurang karena kita dekat dengan Al-Qur’an, dan tidak akan bertambah bila kita jauh dari Al-Qur’an. Kita mestinya yakin bahwa semakin dekat kita kepada Allah Swt dan Al-Qur’an maka insya Allah akan dimudahkan rezeki oleh-Nya.
Kaitan antara rezeki dengan aktivitas berinteraksi dengan Al-Qur’an seringkali merupakan sesuatu yang dibuat-buat oleh manusia. Penyebabnya mungkin karena kurangnya sifat zuhud dan qonaah sehingga proses dan interaksi tersebut menjadi sangat memberatkan dan melelahkan jasmani dan rohani.
Kita dapat belajar dari sekeliling kita, rezeki manusia sepenuhnya ada di tangan Allah Swt, akan diberikan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya, tanpa pandang pendidikan, jabatan, dsb. Keyakinan tersebut akan muncul bila kita berada dalam ketaatan kepada Allah Swt. Bagi yang berdawkah di jalan Allah atau menjadi penghafal Al-Qur’an, tak ada kaitan antara perannya tersebut dengan luas dan sempitnya rezeki. Perasaan manusia dalam urusan rezeki sering dikotori godaan syaitan. Kuncinya: “bersabarlah”.
[Bagian 11 dari buku 17 Motivasi Berinteraksi dengan Al-Qur’an, karya KH. ‘Abdul....]

;;